Acak-kadul

Entah apa yang akan ku tulis untuk memulai semuanya di blog ini. Pertama mungkin aku akan sedikit berbagi tentang keluh kesah hidupku selama ini. Khususnya kehidupan kampus ku. Semua berawal ketika aku tak pernah mempersiapkan rencana dan progres hiudpku di kampus. Dahulu kala aku semester muda kehidupanku asyik dengan aktifitas organisasi, mungkin dari tingkat jurusan, LSM, organisasi Eksternal kampus dan sampai tingkat Universitas. Mulai dari akademik sampai Organisai yang bergerak di bidang sosial dan kemanusiaan. sering turun kejalan untuk sekedar menunjukkan kesolidaritasan sampai sekedar belajar dari senior supaya bisa jadi orator ulung. tapi, aku memang tidak pernah menyesali semuanya itu, setidaknya ada yang bisa ku ceritakan kelak kepada anak dan istriku nantinya. semua sudah aku alami, mulai dari junior yang disuruh mengantar undangan, menyebar sms, menyapu, mencuci piring, beli makan, nge-print sampai pasang-pasang spanduk. sampai akhirnya pun jadi senior yang gantian nyuruh-nyuruh junior dengan tugas. entah mengapa junior suka sekali dekat dengan senior dan suka menjadi pendengar yang baik. mungkin prinsip silaturahmi yang dipegangnya atau prinsip buka 'link' saja. yah, intinya seperti itulah tradisi yang ada, turun temurun baklan begitu. karena konsepnya adalah "uang'' "ide" "tenaga". semua itu berputar-putar sekitaran itu saja, hanya masalah waktu dan kesempatan saja kita akan duduk dimana? uang tanpa ide sama aja bodoh, ide tanpa uang sama aja 'mengkhayal' dan tenaga tanpa uang sama ide ya sama aja percuma, hanya sekumpulan atau seonggok tenaga tak berguna. yah..! sekarang aku sudah tidak lagi berada di semester bawah, kini aku sudah di semester akhir. kalau orang bilang kita sudah 'senior' karena metode gelar di kampus itu begini, semseter 1-2 itu 'junior' semester 3-4 itu'beginer'  semester 5-6 'amatir'   semester 7-8 'senior' 9-tak terhingga 'sesepuh'. hehe.. yap! gitulah kira-kira. nah kini saya terbentur oleh tanggung jawab sama orang tua di kampung, untuk sesegera mungkin menyelesaikan studi, juga tanggung jawab sama lembaga yang selama ini membiayai kuliah aku. jadi semau aktifitas ku yang semua itu tidak ada kaitannya dengan skripsi aku tinggalkan. tapi seperti ada lubang besar yang hilang di kehidupannku. ada sesuatu saja yang berbeda. seperti suasana diskusi, suasana perdebatan, berbagi ilmu, silaturahmi dan 'kepo'in isu terbaru. semua juga tampak berubah, mulai dari adik-adik sering hubungi untuk sekedar minta penverahan atau cuma pengen nampak batang hidung aja. senior juga sering nelponin untuk berkunjung kekediamannya dan beberapa organisasi daerah yang sekedar pengen berbagi terakit masalah kampung halaman yang tak pernah berhenti dari masalah, dari masalah harga jual hasil pertanian yag menurun sampai jalan dan sampai pemekaran daerah. hemm.. ya logikanya begini. sehabis nyusun skripsi dan wisuda pasti ada pertanyaan baru lagi setelah itu, yah pertanyaan klasik sih!! kapan kerja? mau lanjut S2? kalau boleh milih sih bagusan milih lanjut S2 karena semangat untuk memnuntut ilmu itu masih ada dan terus terjaga. sempat juga buka buka link buat lanjut S2 tapi terkendala sama jarak (wilayah) dan pekerjaan nantinya jika S2. karena orang tua yang sudah tidak sanggup lagi membiayai kehidupan ku. bahkan sekarang saja sudah jarang ngrimim uang mingguan. kadang ada dan kadang tidak. saya pikir ada betulnya juga saran senior untuk silaturahmi, siapa tahu di belikan sebungkus nasi. ah, itu pikiran kecil saja bagiku. toh banyak lagi manfaat kalau silaturahmi sama senior, mungkin berbagi ilmu, atau sekedar nanya kenapa 'kanda' bisa lanjut S2? darimana? atau mungkin nanya gimana cara kanda melewati masa yang sekarang 'dinda' alami? huh.., itu mungkin sepetik keluh kisah hidup ku saat ini. nyambi lagi di kesempatan yang akan datang ya? bye bye... :0)

Comments

Popular posts from this blog

ANALISIS KESALAHAN PADA KORAN TRIBUN

Analisis Kesalahan Berbahasa Pada Kain Rentang dan Papan Nama

LOKASI WISATA MENARIK DI KABUPATEN ROKAN HULU-RIAU